BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG
Produksi
palawija khususnya jagung,menunjukkan peningkatan peningkatan dari tahun ke
tahun. Selain komoditi jagung sebagai bahan baku industri dalam negeri semakin
meningkat dengan banyaknya industri makanan ternak, industri minyak jagung dan
produk ethanol, dimana varietas jagung hibrida mempunyai kelebihan dari jagung
komposit yaitu produksinya 25-30% lebih tinggi, tahan rebah,penyakit dan
kekeringan serta berumur pendek.
II. TEKNIK BERCOCOK TANAM
1. PERSIAPAN
Tanaman jagung memerlukan aerasi dan drainase yang baik sehingga
perlu penggemburan tanah. Pada umumnya persiapan lahan untuk tanaman jagung
dilakukan dengan cara dibajak sedalam 15-20 cm, diikuti dengan penggaruan tanah
sampai rata.
2. PENANAMAN
Pada saat penanaman tanah harus cukup lembab tetapi tidak becek.
Jarak tanaman harus diusahakan teratur agar ruang tumbuh tanaman seragam dan
pemeliharaan tanaman mudah. Populasi optimum dari beberapa varietas yang telah
beredar dipasaran sekitar 50.000 tanaman/ha Jagung dapat ditanam dengan
menggunakan jarak tanam 100 cm x 40 cm dengan dua tanaman perlubang atau 100 cm
x 20 cm dengan satu tanaman perlubang atau 75 cm x 25 cm dengan satu tanaman
perlubang. Lubang dibuat sedalam 3-5 cm menggunkan tugal, setiap lubang diisi
2-3 biji jagung kemudian lubang ditutup dengan tanah.
3. PEMUPUKAN
PUPUK DASAR
Pupuk dasar berupa 500kg Petroganik,135kg Phonska, dan 65kg Urea per ha diberikan saat tanam dengan cara ditugal disamping benih dalam baris tanaman dengan jarak 10cm,lubang yang sudah di beri pupuk kemudian di tutup kembali dengan tanah.
PUPUK SUSULAN
Pupuk susulan I diberikan pada umur 15 HST dengan dosis 135kg Phonska + 70kg Urea,
Pupuk dasar berupa 500kg Petroganik,135kg Phonska, dan 65kg Urea per ha diberikan saat tanam dengan cara ditugal disamping benih dalam baris tanaman dengan jarak 10cm,lubang yang sudah di beri pupuk kemudian di tutup kembali dengan tanah.
PUPUK SUSULAN
Pupuk susulan I diberikan pada umur 15 HST dengan dosis 135kg Phonska + 70kg Urea,
Pupuk susulan ke II diberikan saat umur 30 HST dengan dosis 135kg Urea
per ha.pupuk diberikan dengan cara ditugal disamping tanaman dalam baris
tanaman dengan jarak 10cm,lubang yang sudah di beri pupuk kemudian di tutup
kembali dengan tanah. Jenis,takaran,dan waktu pemupukan.
4. PEMELIHARAAN
Tindakan pemeliharaan yang dilakukan antara lain penyulaman,
penjarangan, penyiangan, pembubuan dan pemangkasan daun. Penyulaman dapat
dilakukan dengan penyulaman bibit sekitar 1 minggu. Penjarangan tanaman
dilakukan 2-3 minggu setelah tanam. Tanaman yang sehat dan tegap terus di
pelihara sehingga diperoleh populasi tanaman yang diinginkan.
Agar tidak merugi, lahan jagung harus bebas dari gulma.
Penyiangan dilakukan pada umur 15 hari setelah tanam dan harus dijaga jangan
sampai menganggu atau merusak akar tanaman. Penyiangan kedua dilakukan
sekaligus dengan pembumbuan pada waktu pemupukan kedua.
Pembubuan selain untuk memperkokoh
batang juga untuk memperbaiki drainase dan mempermudah pengairan.
Tindakan pemeliharaan lainnya yaitu pemangkasan daun.Daun jagung
segar dapat digunakan sebagai makanan ternak. Dari hasil penelitian pemangkasan
seluruh daun pada fase kemasakan tidak menurunkan hasil secara nyata karena
pada fase itu biji telah terisi
5. PENGAIRAN
Air sangat diperlukan pada saat
penanaman, pembungaan (45-55 hari sesudah tanam) dan pengisian biji (60-80 hari
setelah tanam).
Pengairan sangat penting untuk mencegah tanaman jagung agar tidak layu.
Pengairan yang terlambat mengakibatkan daun layu.
6. PENYAKIT DAN HAMA
a. Hama tanaman jagung, macam-macamnya : hama lundi, lalat bibit, ulat
tanah, ulat daun, penggerek batang, ulat tentara, ulat tongkol.
b. Penyakit tanaman jagung, macam-macamnya : bulai, cendawan, bercak
ungu, karat.
7. PANEN
Pemanenan dilakukan apabila jagung cukup tua yaitu bila kulit
jagung sudah kuning. Pemeriksaan dikebun dapat dilakukan dengan menekankan kuku
ibu jari pada bijinya, bila tidak membekas jagung dapat segera dipanen.
8. PASCA PANEN
Penanganan pasca panen bisa dengan cara pengeringan, pada umumnya
dilakukan dengan menghamparkan jagung dibawah terik matahari menggunakan alas
tikar atau terpal. Pada waktu cerah penjemuran dapat dilakukan selama 3-4 hari.
Dapat juga menggunakan mesin grain dryer. Kemudian jagung dipipil, agar segera
dijemur kembali sampai kering konstan (kadar air kurang lebih 12%) agar dapat
disimpan lama, biasanya memerlukan waktu penjemuran 60 jam sinar matahari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar