Kacang panjang (Vigna sinensis) termasuk
famili Febaceae dan merupakan salah satu komoditi sayuran yang banyak
diusahakan di daerah dataran rendah pada ketinggian 0-200 m dpl. Kacang panjang
merupakan salah satu sumber protein nabati yang banyak dikonsumsi sebagian
besar penduduk Indonesia.
Persiapan Lahan
Bersihkan lahan dan dibajak/cangkul hingga tanah
menjadi gembur. Buat bedengan dengan ukuran lebar 60-80 cm, jarak antara
bedengan 50 cm, tinggi 30 cm, panjang tergantung lahan. Untuk sistem guludan
lebar dasar 30-40 cm dan lebar atas 30-50 cm dan jarak antara guludan 30-40 cm.
Lakukan pengapuran 3-4 minggu sebelum tanam jika pH tanah kurang dari 5,5
dengan dolomit/kalsit sebanyak 1-2 ton/ha dicampurkan secara merata dengan
tanah pada kedalaman 30 cm. Jika menggunakan MPHP dapat dipasang satu minggu
sebelum tanam atau setelah pembuatan bedengan.
Penanaman
Jarak tanam untuk tipe merambat 20x50 cm, 40x60
cm, 30x40 cm, untuk tipe tegak 20x40 cm, 30x60 cm. Kacang panjang dapat ditanam
sepanjang musim asal air tanahnya memadai. Benih dimasukkan ke dalam lubang
tanam sebanyak 2 biji, tutup dengan tanah tipis atau dengan abu dapur.
Pemeliharaan Tanaman
Benih kacang panjang
akan tumbuh 3-5 hari setelah tanam.Benih yang tidak tumbuh segera disulam.
Penyiangan dilakukan pada waktu tanaman berumur 2-3 minggu setelah tanam,
tergantung pertumbuhan rumput. Penyiangan dengan cara mencabut rumput
liar/membersihkan dengan alat kored atau cangkul.
Pemasangan ajir/turus
dari kayu/bambu yang tingginya 2 m untuk menjaga agar tanaman tidak roboh. Tiap
empat buah turus ujungnya diikat menjadi satu.
Bila tanaman terlalu
subur dapat dilakukan pemangkasan daun, perlu dilakukan penyiraman dan
pembuatan parit untukmembuang air yang berlebih.
Pemupukan
Pupuk dasar berupa pupuk kandang
10-15 ton/ha diberikan 3 minggu sebelum tanam dengan jalan
diaduk secara merata dengan tanah lapisan atas atau langsung pada lobang
tanam.
Pupuk
TSP 75-100 kg, KCl 75-100 kg dan Urea 25-30 kg/ha diberikan pada lubang
tanam 3 hari sebelum tanam. Pupuk susulan Urea 25-30 kg/ha diberikan 3 minggu
setelah tanam secara tugal 10 cm dari batang tanaman
Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
1. Lalat kacang
(Ophiomya phaseoli Tryon),
Gejala: terdapat
bintik-bintik putih sekitar tulang daun, pertumbuhan tanaman yang terserang
terhambat dan daun berwarna kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran
sekunder dan membengkak. Pengendalian: Dengan cara pergiliran tanaman yang
bukan dari famili kacang-kacangan.
2. Kutu daun (Aphis
cracivora Koch)
Gejala: pertumbuhan
terlambat karena hama mengisap cairan sel tanaman. Kutu bergerombol di pucuk
tanaman dan berperan sebagai vektor virus.
Pengendalian: dengan cara pergiliran tanaman yang
bukan dari famili kacang-kacangan.
3. Ulat grayak
(Spodoptera litura F.)
Gejala: daun berlubang
dengan ukuran tidak pasti, serangan berat di musim kemarau, juga menyerang
polong. Pengendalian: dengan kultur teknis, rotasi tanaman, penanaman serempak.
4. Penggerek biji
(Callosobruchus maculatus L)
Gejala: biji dirusak
berlubang-lubang, hancur sampai 90%.
Pengendalian: Dengan
membersihkan dan memusnahkan sisa-sisa tanaman tempat persembunyian hama. Benih
kacang panjang diberi perlakuan minyak jagung 10 cc/kg biji.
5. Ulat bunga (Maruca
testualis)
Gejala: larva menyerang
bunga yang sedang membuka, kemudian memakan polong.
Pengendalian: Dengan
rotasi tanaman dan menjaga kebersihan kebun dari sisa-sisa
Penyakit
1. Penyakit Antraknose
(jamur Colletotricum lindemuthianum)
Gejala serangan dapat diamati
pada bibit yang baru berkecamabah,semacam kanker berwarna coklat pada bagian
batang dan keeping, biji.
Pengendalian: dengan rotasi tanaman
2. Penyakit mozaik (virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV).
Gejala: pada daun-daun muda
terdapat gambaran mosaik yang warnanya tidak beraturan. Penyakit ditularkan
oleh vektor kutu daun.
Pengendalian: gunakan benih sehat
dan bebas virus, semprot vector kutu daun, tanaman yang terserang dicabut dan
dibakar.
3. Layu bakteri (Pseudomonas
solanacearum)
Gejala: tanaman mendadak layu
dan serangan berat menyebabkan tanaman mati.
Pengendalian: dengan rotasi
tanaman, perbaikan drainase
Panen dan Pasca Panen
Ciri-ciri polong siap dipanen adalah ukuran
polong telah maksimal, mudah dipatahkan dan biji-bijinya di dalam polong tidak
menonjol. Waktu panen yang paling baik pada pagi/sore hari. Umur tanaman siap
panen 3,5-4 bulan. Cara panen pada tanaman kacang panjang tipe merambat dengan
memotong tangkai buah dengan pisau tajam. Selepas panen, polong kacang panjang
dikumpulkan ditempat penampungan, lalu disortasi. Polong kacang panjang diikatdengan
bobot maksimal 1 kg dan siap dipasarkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar