Senin, 07 April 2014

BUDIDAYA PADI SEHAT



BUDIDAYA PADI SEHAT


BUDIDAYA PADI SEHAT ITU APA ?
Budidaya padi sehat merupakan cara bercocok padi ramah lingkungan dengan mengurangi/tanpa menggunakan bahan-bahan kimia buatan seperti pestisida atau herbisida dan diganti dengan pestisida nabati atau agensi hayati. Penggunaan pupuk kimia juga dikurangi sebanyak mungkin dan diganti dengankompos jerami atau pupuk organik.

MENGAPA PADI SEHAT ?
Penggunaan bahan-bahan kimia untuk pertanian pada saat ini sudah sangat berlebihan, baik berupa pestisida,herbisida maupun pupuk kimia.
Bahan-bahan ini tidak hanya berbahaya bagi lingkungan maupun hewan tetapi residu bahan kimia ini juga berbahaya bagi manusia. Penggunaan bahan kimia tersebut dihilangkan sama sekali dan diganti dengan bahan yang lebih ramah lingkungan. Padi yang dihasilkan akan lebih aman dan sehat untuk dikonsumsi. Kualitas nasipun akan lebih  enak dan pulen.

PRINSIP BUDIDAYA PADI
SEHAT
Pengadaan Benih
Gunakan benih unggul dan bersertifikat, daya tumbuh minimal 90 % dengan kebutuhan 25 kg/Ha, tidak kadalursa. Gunakan benih yang sesuai dengan kondisi pertanian setempat,produktivitas tinggi,umur pendek dan harganya baik.

Perlakuan Benih
Rendam benih dengan laruatan air garam. Gunakan benih hanya yang tenggelam,setelah itu rendam benih dalam larutan air selama 24 jam. Kemudian peram benih  utnuk merangsang perkecambahan serempak.
Untuk membuat larutan garam dengan cara mencampur garam dengan air kemudian masukan telur, bila telur yang dimasukan melayang berarti garam yang butuhkan telah cukup
Pembuatan Persemaian
Persemaian dapat dilakukan dilahan darat maupun dengan sistim dapok dengan besek atau nampan.
Media yang digunakan untuk persemaian adalah campuran tanah dengan pupuk kandang


Penggunaan Pupuk Organik

Pupuk organik merupakan pupuk yang berasala dari kotoran ternak/hewan dan sisa tanaman yang diolah/difermentasi dengan dekomposer.




Persiapan Lahan
Sawah dibajak sekali dan digaru sekali sampai benar-benar gembur. Caren/kemalir/parit dibuat sesuai denga kebutuhan

Penanaman
Bibit yang ditanam adalah b ibit umur muda  10—20 hari dengan jumlah daun 4 helai. Dalam satu lubang tanam 1—2 bibit dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm atau 25cm x 25 cm sesuai dengan tingkat kesuburan tanah setempat. Atau dapat dengan menggunakan sisitim tanam jajar legowo.


Pengaturan Air
Pada saat tanam kondisi air dalam keadaan macak-macak. Dua hari menjelang penyiangan tanah digenangi 2 cm sampai selesai penyiangan. Pada saat pemupukan kondisi air macak-macak. Dua minggu sebelum panen tanah dikeringkan total

Penyiangan
Penyiangan dapat dilakukan dengan mencabut gulma dengan tangan, menggunakan alat gosrok atau landak.
Keuntungan penyiangan dengan alat gosrok atau landak :
· Lebih ekonomis dan hemat tenaga kerja
· Meningkatkan udara dalam tanah dan merangsang pertumbuhan akar padi
· Mendorong pupuk kedalam tanah sehingga pemupukan lebih efisien
Kelemahan menyiang secara mekanik adalah :
· Hanya bisa dilaksanakan pada tanaman yang ditanam dengan jarak yang teratur
· Sulit dilakukan pada tanah berat dan kondisi kering
Pemupukan
Pupuk utama yang digunakan adalah ppupuk organik dengan penambahan pupuk NPK dengan dosisi yang dikurangi secara bertahap. Gunakan bagan warna daun (BWD) sebagai panduan pemupukan N (urea).

Pupuk dasar yang digunakan dalah pupuk andang dengan dosis 2—5 ton/ha yang disebar merata dan pupuk NPK 25—50 % dari dosis biasa. Pemupukan susulan I dilakukan pada umur 15—20 hst, dosis pupuk NPK yang digunakan adalah setengah dari dosis anjuran dan ditebar secara merata. Pemupukan susulan II dilakukan pada umur30—40 HST dengan dosis 50 kg urea/ha dan disebar merata.
Pengendalian Hama Dan Penyakit
Pengendalian hama dan penyakit menggunakan prinsip PHT (Pengendalian hama terpadu )myaitu melalui pendekatan kultur tehnis,mekanis dan biologis. Hindari penggunaan pestisida kimia,Penggunaan pestisida kimia diganti dengan menggunakan agensia hayati dan pestisida nabati yang dibuat dari ramuan tanaman-tanaman tertentu
Panen dan Pasca Panen
Panen dilakukan pada saat padi menguning diatas 90 % atau cukup umur. Gunakan sabit bergerigi agar bulir gabah tidak banyak yang rontok. Gunakan alas yang lebar, Gunakan alat perontok atau perontok banting bertirai.
Kemudian dilakukan penjemuran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar