BUDIDAYA PADI SEHAT
BUDIDAYA PADI SEHAT ITU APA ?
Budidaya padi sehat merupakan cara bercocok
padi ramah lingkungan dengan mengurangi/tanpa menggunakan bahan-bahan kimia
buatan seperti pestisida atau herbisida dan diganti dengan pestisida nabati
atau agensi hayati. Penggunaan pupuk kimia juga dikurangi sebanyak mungkin dan
diganti dengankompos jerami atau pupuk organik.
MENGAPA PADI SEHAT ?
Penggunaan
bahan-bahan kimia untuk pertanian pada saat ini sudah sangat berlebihan, baik
berupa pestisida,herbisida maupun pupuk kimia.
Bahan-bahan
ini tidak hanya berbahaya bagi lingkungan maupun hewan tetapi residu bahan
kimia ini juga berbahaya bagi manusia. Penggunaan bahan kimia tersebut
dihilangkan sama sekali dan diganti dengan bahan yang lebih ramah lingkungan.
Padi yang dihasilkan akan lebih aman dan sehat untuk dikonsumsi. Kualitas
nasipun akan lebih enak dan pulen.
PRINSIP BUDIDAYA PADI
SEHAT
Pengadaan Benih
Gunakan
benih unggul dan bersertifikat, daya tumbuh minimal 90 % dengan kebutuhan 25
kg/Ha, tidak kadalursa. Gunakan benih yang sesuai dengan kondisi pertanian
setempat,produktivitas tinggi,umur pendek dan harganya baik.
Perlakuan Benih
Rendam
benih dengan laruatan air garam. Gunakan benih hanya yang tenggelam,setelah itu
rendam benih dalam larutan air selama 24 jam. Kemudian peram benih utnuk merangsang perkecambahan serempak.
Untuk
membuat larutan garam dengan cara mencampur garam dengan air kemudian masukan
telur, bila telur yang dimasukan melayang berarti garam yang butuhkan telah
cukup
Pembuatan Persemaian
Persemaian
dapat dilakukan dilahan darat maupun dengan sistim dapok dengan besek atau
nampan.
Media yang digunakan untuk persemaian
adalah campuran tanah dengan pupuk kandang
Penggunaan
Pupuk Organik
Pupuk organik merupakan pupuk yang berasala
dari kotoran ternak/hewan dan sisa tanaman yang diolah/difermentasi dengan
dekomposer.
Persiapan Lahan
Sawah dibajak sekali dan digaru sekali sampai
benar-benar gembur. Caren/kemalir/parit dibuat sesuai denga kebutuhan
Penanaman
Bibit yang ditanam adalah b ibit umur
muda 10—20 hari dengan jumlah daun 4
helai. Dalam satu lubang tanam 1—2 bibit dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm atau
25cm x 25 cm sesuai dengan tingkat kesuburan tanah setempat. Atau dapat dengan
menggunakan sisitim tanam jajar legowo.
Pengaturan Air
Pada saat tanam kondisi air dalam keadaan
macak-macak. Dua hari menjelang penyiangan tanah digenangi 2 cm sampai selesai
penyiangan. Pada saat pemupukan kondisi air macak-macak. Dua minggu sebelum
panen tanah dikeringkan total
Penyiangan
Penyiangan dapat dilakukan dengan mencabut gulma dengan tangan,
menggunakan alat gosrok atau landak.
Keuntungan penyiangan dengan alat gosrok atau landak :
· Lebih
ekonomis dan hemat tenaga kerja
· Meningkatkan
udara dalam tanah dan merangsang pertumbuhan akar padi
· Mendorong
pupuk kedalam tanah sehingga pemupukan lebih efisien
Kelemahan menyiang secara mekanik adalah :
· Hanya
bisa dilaksanakan pada tanaman yang ditanam dengan jarak yang teratur
· Sulit
dilakukan pada tanah berat dan kondisi kering
Pemupukan
Pupuk utama yang digunakan adalah ppupuk organik dengan penambahan pupuk
NPK dengan dosisi yang dikurangi secara bertahap. Gunakan bagan warna daun
(BWD) sebagai panduan pemupukan N (urea).
Pupuk dasar yang digunakan dalah pupuk andang dengan
dosis 2—5 ton/ha yang disebar merata dan pupuk NPK 25—50 % dari dosis biasa.
Pemupukan susulan I dilakukan pada umur 15—20 hst, dosis pupuk NPK yang
digunakan adalah setengah dari dosis anjuran dan ditebar secara merata.
Pemupukan susulan II dilakukan pada umur30—40 HST dengan dosis 50 kg urea/ha
dan disebar merata.
Pengendalian
Hama Dan Penyakit
Pengendalian hama dan
penyakit menggunakan prinsip PHT (Pengendalian hama terpadu )myaitu melalui
pendekatan kultur tehnis,mekanis dan biologis. Hindari penggunaan pestisida
kimia,Penggunaan pestisida kimia diganti dengan menggunakan agensia hayati dan
pestisida nabati yang dibuat dari ramuan tanaman-tanaman tertentu
Panen dan Pasca Panen
Panen dilakukan pada saat padi menguning diatas 90 % atau cukup umur.
Gunakan sabit bergerigi agar bulir gabah tidak banyak yang rontok. Gunakan alas
yang lebar, Gunakan alat perontok atau perontok banting bertirai.
Kemudian dilakukan penjemuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar